SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Sunday 24 June 2012

MENCETAK


MENCETAK

Seni grafis identik dengan kegiatan cetak-mencetak, oleh karena itu istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak atau mencetak. Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak / acuan / klise.
Macam-Macam Mencetak
1.      Cetak tinggi

Proses cetak tinggi menggunakan klise/acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/ alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Contoh cetak tinggi yang sederhana ialah: stempel, jari, uang logam, potongan pelepah pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol tissue dan benang ditempel, cukilan ubi/wortel dan sebagainya. Pembuatan klise untuk cetak tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan guntingan gambar, dan selanjutnya dapat untuk mencetak, contohnya media berupa: guntingan gambar, papan/karet(linolium)/ubi, akrilik/cat poster/pewarna kue, pensil, kuas, pisau atau alat pencukil dan kertas gambar.
Cara pembuatannya
a.       Gambar ditempelkan pada papan atau karet atau ubi
b.      Pola ditoreh/dicukilkan dengan pisau/alat pencukil
c.       Klise/alat alat cetak selesai
d.      Klise/ alat cetak dioles dengan tinta
e.       Cetakan kea rah kertas gambar
f.       Jadilah gambar cetakan
2.      Cetakan dalam

Proses cetak dalam menggunakan klise/alat cetak yang akan menghasilkan gambar adalah bagian yang menjeluk/dalam. Cara pembuatannya sebagai berikut:
a.       Siapkan tembaga/seng atau plastic yang tebal, alat gores yang tajam, tinta, kuas, kain lap.
b.      Membuat gambar pada tembaga/seng dengan cara digores
c.       Tinta dioleskan pada bagian yang menjeluk/dalam
d.      Tinta yang menempel pada bagian datar dibersihkan
e.       Kemudian kertas yang akan dicetak diletakkan pada permukaan klise, kertas ini harus kertas yang mudah menyerap tinta.
f.       Selanjutnya ditindih dengan rata atau dipres dengan alat pres
g.      Akhirnya kertas di angkat dan tampaklah gambar pada kertas
3.      Cetak datar
Contoh yang paling sederhana ialah cetak agar-agar. Media : agar-agar, air, lem arab, gula pasir, dan glaserin, seng tempat untuk menuangkan, kompor, kertas, gambar, tinta. Urutan kegiatan sebagai berikut:
a.       Membuat adonan acuan dengan menggunakan agar-agar, yakni: rendam agar-agar dengan air dingin selama 5 menit. Kemudian agar-agar dimasukkan ke dalam air mendidih sehingga menjadi cairan. Masukkan lem arab, glaserin, seperlunya kemudian diaduk sampai merata. Selanjutnya dituang ke dalam seng sampai penuh rata dan membeku.
b.      Membuat gambar pada kertas dengan tinta.
c.       Letakkan kertas itu pada permukaan aga-agar yang disiapkan terlebih dahulu. Permukaan kertas bergambar berada di baeah menempel pada agar-agar, lalu angkatlah dengan hati-hati. Gambar tadi menempel pada permukaan agar-agar. Jika kemudian kertas kosong diletakkan pada agar-agar itu ditekan sampai rata, lalu diangkat, gambar akan dicetak pada kertas itu.
Sekarang hampir semua percetakan menggunakan mesin cetak offset yang berdasar pada proses cetak datar/rata. Acuannya disebut pelat. Bagian yang menghasilkan gambar mampu menangkap tinta, tetapi menolak air. Sebaliknya bagian pelatnya menolak tinta, tetapi menarik air. Tinta yang dioleskan pada pelat, hanya bagian yang menghasilkan gambar saja yang menerima tinta, selanjutnya pindah pada kertas yang dicetak.
4.      Cetak Saring
            Proses cetak saring atau cetak sablon yang disebut juga cetak stensil ini, bagian alat cetak, klise/acuan merupakan bahan sutera sebagai saringan, tinta menembus acuan menghasilkan gambar. Cara membuatnya:  
a.       Siapkan kain polos yang halus, bingkai kayu (20x30cm), rakel, lem, kanji, pewarna kue atau tinta cina , lilin, alat pemanas/kompor/anglo kuas, cat kaleng, dan paku kecil secukupnya
b.      Buatlah klise/acuan dengan memasang kain pada bingkai kayu lalu digambari dengan pensil dan disusul dengan digambar dengan lem yang dicampur dengan pewarna kue,
c.       Gambar kering, lalu sekitarnya diolesi dengan lilin cair,
d.      Cucilah lem yang kering setelah lilin dingin dan biarkan melekat pada kain,
e.       Selanjutnya acuan/klise siap untuk menyablon. Letakkan kertas dibawah acuan . kemudian cat diratakan dengan rakel. Akhirnya cat akan menembus kain dan terwujutlah gambar pada kertas.
  1. Mencetak Lipatan
            Teknik cetak ini merupakan cara sederhana, yakni cetak lipatan kertas. Dengan teknik ini Anda akan memperoleh gambar-gammbar yang menarik dan bagus. Cara membuatnya sebagai berikut:
a.       Siapkan kertas gambar, langsung dilipat
b.      Buka lipatan, lalu teteskan tinta beberapa warna
c.       Tutuplah lipatan tadi, biarkan sebentar
d.      Bukalah lipatan tersebut. Anda akan melihat cetakannya.
  1. Mencetak Bayangan
            Mencetak bayangan merupakan kegiatan berkarya seni rupa yang menghasilkan gambar bayangan. Media yang digunakan diperlukan kertas gambar, ddaun atau guntingan gambar, cat air, cat semprot, atau pewarna kue, sikat gigi bekas dan sisir. Cara Membuatnya :
a.       Daun atau guntingan gambar diletakkan di atas kertas gambar
b.      Cara mencetak dengan sisir atau dengan semprotan
c.       Setelah cat kering, daun atau guntingan kertas diangkat

Referensi :
Kamaril, Cut. 2002.Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan.Jakarta:Universitas Terbuka.

LUKISAN DARI PELEPAH PISANG KERING


LUKISAN DARI PELEPAH PISANG/GEDEBOG PISANG

            Tanaman pisang merupakan tanaman yang banyak menghasilkan manfaat, selain buahnya yang nikmat dinikmati dan banyak gizi ternyata pohonnyapun dapat disulap menjadi barang yang bernilai tinggi. Sebagain besar orang menganggap pelepah pisang adalah sampah yang tidak berguna dan mereka memilih untuk membuang atau membakarnya. Lapisan gedebog atau pelepah pisang kering ternyata dapat dimanfaatkan oleh para tangan-tangan kreatif untuk dijadikan sebuah lukisan yang hasilny sangat memukau.
Cara Membuat Lukisan Pelepah Pisang
Cara pembuatan lukisan dari pelepah pisang kering ini sangat sederhana dan menyenangkan.
Alat dan bahan :
Pelepah Pisang
Jenis pisang bebas, pelepah pisang yang baik adalah yang sudah kering dipohon, kondisi pelepah pisang benar-benar kering (tidak basah atau lembab), pelepah tidak perlu dijemur di sinar matahari (cukup diangin-anginkan saja). Tidak perlu menggunakan bahan pengawet atau ditambah pewarna buatan, karena akan menghilangkan kesan alami lukisan. Corak warna pelepah pisang yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pelukis, sesuai dengan gaya dan tema lukisan. Lukisan yang sudah jadi tidak perlu di vernis (bahan pengkilap lukisan). Supaya lebih indah bisa dipakai pigura dan kaca. Agar lukisan awet dan tahan lama, hindari lukisan dari basah/lembab.

Lem
Lem yang biasa digunakan contohnya: lem kertas biasa (yang berbahan dasar tepung singkong/kanji/aci, Lem merek FOX yang biasa dijual dipasaran. Lem FOX lebih sering penulis gunakan, karena daya rekatnya yang cukup kuat, walaupun harganya agak sedikit lebih mahal.
Triplek
Biasanya digunakan untuk dasar lukisan. Selain triplek dapat juga digunakan bahan-bahan lain, seperti karton tebal, kayu, dll.
Cara Penempelan Pelepah Pisang
Teknik menempel bebas. Untuk melukis pemandangan, kaligrafi, hewan2, manusia, biasanya penulis menempel latar belakangnya dulu, baru yang terakhir detailnya. Seperti contoh Lukisan Kaligrafi, pertama tempellah latar belakang yang berwarna gelap semua, setelah kering baru tempel tulisan kaligrafinya yang berwarna terang. Agar hasil tempelan merata dan kuat, biasanya setelah pelepah pisang ditempel, lukisan diberi pemberat diatasnya hingga lem kering (seperti dengan kaca tebal, kayu pemberat, buku yang tebal, dll), tujuannya agar lem menempel merata disetiap bagian pelepah pisang yang ditempel.